Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEMENDES HARAPKAN IKN JADI ETALASE DESA NUSANTARA DI MATA DUNIA

KEMENDES HARAPKAN IKN JADI ETALASE DESA NUSANTARA DI MATA DUNIA

Sekilas Desa. KEMENDES HARAPKAN IKN JADI ETALASE DESA NUSANTARA DI MATA DUNIA-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar berharap asas kerukunan, kegotong royongan, dan transparansi pembangunan Desa tetap menyala di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan demikian, maka IKN tak hanya akan disebut sebagai pusat Ibu Kota baru saja, namun juga dikenal sebagai etalase desa nusantara di mata dunia.

Menurut Gus Halim, desa dengan kearifan budayanya telah terbukti mampu memanajemen pembangunan di setiap lini persoalannya, termasuk tranparansi data yang terus ditampilkan.

Sehingga, warga desa dapat berpartisipasi dan mengoreksi dalam setiap program kebijakan pembangunan, baik yang akan dan sudah dilakukan oleh Pemerintah Desa.

"Soal transparansi data, di Desa sudah terbiasa mulai Daftar Pemilih Sementara (DPS), dan ditampilkan agar warga bisa ngecek. Namanya sudah masuk apa belum, kalau belum segera melaporkan," kata Doctor Honoris Causa UNY itu.

"Kemudian setelah itu DPT, ditampilkan lagi, sehingga akhirnya membudaya," imbuhnya.

Di samping itu, Gus Halim mencontohkan BLT sebagai program pembangunan yang terus digulirkan dan menjadi perhatian bersama oleh seluruh warga Desa. Dengan mengadopsi musyawarah desa, kata Gus Halim, BLT Dana Desa tersalurkan secara detail dan proporsional. Sehingga manfaatnya mampu menyerap kebutuhan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat secara keseluruhan.

"Kemarin waktu BLT Dana Desa, saya minta juga, ditampilkan juga. Siapa hasil pendataan yang dihasilkan oleh Musyawarah Desa. Ditampilkan juga by name by address," tutur Gus Halim.

Gus Halim memastikan bahwa dengan dilakukannya Musyawarah Desa secara berkelanjutan, akan mampu mengevaluasi kelayakan pada kualitas hidup masyarakat secara bertahap. Dengan begitu, desa tidak saja menjadi objek, namun juga sebagai subjek pada pembangunan tersebut.

"Biar semua warga juga tau, oh iya itu layak. Oh itu nggak layak itu, ada yang komplain," ujar Gus Halim.

"Transparansi seperti ini hanya bisa ditemukan di Desa," pungkasnya.

Etalase desa Nusantara di Mata dunia

Bagian penting dari begitu banyak nya keanekaragaman yang ada diIndonesia, sistem kearipan budaya merupakan hal yang perlu di jaga. Nilai yang tidak ada dinegara lain ini merupakan daya tarik yang luar biasa bagi pelancong-pelancong negara lain, magnet yang kuat menarik pertumbuhan devisa negara serta menjadi ikon kas dari sebuah bangsa yang besar.

Namanya etalase sudah jelas kegunaannya untuk apa, etalase desa nusantara adalah tempat untuk memamerkan berbagai budaya, tradisi dan kearifan-kearifan lokal yang ada d Indonesia. 

Jadi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya pemindahan wilayah administratif negara saja, jauh ke depannya pembangunan IKN ini adalah untuk mempertontonkan isi dari negara Indonesia itu sendiri.

"Bayangan saya jadi etalase untuk menunjukkan bagaimana kehidupan kebiasaan, keberagaman, pluralisme di desa. Harus bisa jadi etalasi dari kota atau negara manapun. Kalau mau lihat Indonesia ya bisa lihat disitu. Jangan sampai terjadi penurunan kearifan lokal,” ujar Gus Halim.

Mendes PDTT mengatakan bahwa hal seperti itu akan ada jika semuanya mau terlibat. 

"Kalau enggak, ya enggak akan bisa. Sengotot apapun Kementerian Desa bertindak karena harus sinergi dengan ini dan itu,” tandasnya.

Salah satu hal yang menarik dari desa adalah kearifan lokal berupa budaya maupun potensi yang berbeda antara satu dengan lainnya. 

Oleh karena itu, pria yang juga akrab disapa Gus Menteri ini akan terus menekankan kepada semua aktor desa untuk membangun desanya tanpa meninggalkan budaya setempat. 

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam SDGs Desa ke-18 Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif, di mana semua budaya desa yang sudah ada dan memberikan dampak baik untuk masyarakat harus dilanjutkan. 

Menanggapi hal tersebut IKAPI menilai literasi adalah salah satu aspek yang harus ada di desa.

Sehingga generasi mudanya bisa melaksanakan pembangunan dengan bantuan panduan yang bisa secara mudah ditemukan di desa. 

Para aktor pembangunannya harus memiliki ruang untuk mengakses segala jenis buku terutama sesuai dengan potensi yang ada di desa.

Menurut Presiden, selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Sehingga Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau luar Jawa. Apabila kita membiarkan hal tersebut berlanjut tanpa ada upaya yang serius, maka ketimpangan akan semakin parah.

“Untuk itu, rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan diletakkan dalam konteks ini, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa,” kata Presiden.

Ibu kota baru, lanjut Presiden, dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, tetapi representasi kemajuan bangsa, dengan mengusung konsep modern, smart, and green city, memakai energi baru terbarukan, dan tidak bergantung kepada energi fosil.

Alasan Ibu Kota Pindah

Namun, mengapa ibu kota negara harus pindah ke tempat yang baru?

• Populasi terlalu padat

Salah satu alasan utama pemindahan ibu kota ini adalah beban Jakarta dan Jawa sudah terlalu berat. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada 2015 menyebutkan, sebesar 56,56 persen masyarakat Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa. Sementara di pulau lainnya, persentasenya kurang dari 10 persen.

• Kontribusi ekonomi pada PDB

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, kontribusi ekonomi terhadap PDB di pulau Jawa sebesar 58,49 persen.

• Krisis air bersih

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2016, Jawa mengalami krisis air yang cukup parah. Ada daerah yang termasuk indikator berwarna kuning yang artinya mengalami tekanan ketersediaan air, seperti di wilayah Jawa Tengah.

• Pertumbuhan Urbanisasi Sangat Tinggi

Pada tahun 2013 Jakarta menempati peringkat ke-10 kota terpadat di dunia (UN, 2013). Pada tahun 2017 menjadi Peringkat ke-9 kota terpadat di dunia

• Ancaman bahaya Banjir, Gempa Bumi, dan Tanah Turun di Jakarta

Sekitar 50% wilayah Jakarta memiliki tingkat keamanan banjir di bawah 10 tahunan. Selain itu, wilayah Jakarta terancam oleh aktivitas Gunung Api (Krakatau, G.Gede) dan potensi gempa bumi-tsunami.

Menurut Presiden, pemilihan lokasi di Kalimantan Timur itu didasari beberapa pertimbangan, yaitu: 1. Resiko bencana minimal (baik banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor; 2. Lokasi strategis (berada di tengah-tengah Indonesia), 3. Bedekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang (Balikpapan dan Samarinda). 4. Telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap. 5. Sudah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180.000 hektar.

IKN Nusantara akan membuat wajah Indonesia berbeda dengan sebelumnya. Keyakinan ini akan banyak hal positif yang diambil Indonesia dengan berpindahnya ibu kota negara, meskipun IKN akan mengusung konsep modern, smart, and green city, tapi kearifan lokal perlu dilestarikan adalah karena kearifan tersebut menjadi cerminan budaya asli sekelompok orang yang tinggal di suatu wilayah. Di Indonesia, kearifan lokal banyak berisikan tata cara memakai, mengolah, hingga merawat sumber daya yang tersedia secara bijak dan logis.