SDGs Desa Sumbang Optimisme Bagi Negara Asia Pasifik
SDGs Desa Sumbang Optimisme Bagi Negara Asia Pasifik
![]() |
Doc.sekilasdesa.com |
SEKILAS DESA - SDGs Desa Sumbang Optimisme Bagi Negara Asia Pasifik- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, mendorong penerapan SDGs Desa dalam mempercepat pencapaian SDGs di negara-negara Asia Pasifik.
Hal ini ia sampaikan saat menjadi panelis dalam acara 10 tahun Asia Pacific Forum For Sustainable Development, pada sesi Glocalisation: Catalysing Local Implementation Of Global Goals In Asia And The Pacific yg digelar UN-ESCAP di Bangkok, Thailand, Senin (27/3/2023).
"SDGs Desa bisa menyumbang optimisme, karena menjadi strategi untuk mempercepat pencapaian SDGs bagi negara-negara Asia Pasifik," ujar Gus Halim. "Forum ini penting bagi Indonesia untuk berbagi perspektif tentang mempercepat implementasi lokal, juga berbagi pengalaman Indonesia dalam membumikan SDGs di tingkat desa melalui inisiatif SDGs Desa" tambah Gus Halim.
Halim menjelaskan desa memiliki peranan penting bagi Indonesia. Salah satunya terkait jumlah pemerintahan desa yang besar.
"Bagi Indonesia, desa memiliki dua posisi strategis," katanya.
"Pertama, cakupan pemerintahan desa sangat dominan, mencakup 91 persen dari seluruh tingkatan pemerintahan terendah di Indonesia. Sisanya 9 persen berada di perkotaan," sambungnya.
Di samping itu, sebagai level terendah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah desa langsung berinteraksi dengan warga. Dengan demikian, pemerintah desa merupakan wakil negara yang paling dekat dengan mereka.
"Posisi strategis desa yang kedua adalah jumlah penduduk desa yang besar dan dominan di Indonesia. Kementerian Dalam Negeri RI melaporkan, jumlah warga yang memegang KTP dan tercatat tinggal di desa mencapai 71 persen, dan di perkotaan 29 persen. Indeks Pembangunan Desa 2021 melaporkan ada 214 juta penduduk desa," pungkasnya.
Di tahun 2022, Dana Desa Indonesia mencapai Rp 68 triliun yg digunakan untuk percepatan pencapaian SDGs Desa. Dukungan pendanaan dana desa yang mencapai rata-rata 58 persen dari Rp 118 T dari APBDes diharapkan dapat terakselerasi menuju pencapaian target SDGs Desa pada tahun 2030.
Setiap SDGs desa memiliki informasi yang menunjukkan jumlah penduduk, keluarga, dan rukun tetangga yang membutuhkan dukungan untuk program pembangunan. Informasi ini dapat diakses dan diunduh oleh pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat untuk merumuskan kebijakan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat di tingkat lokal dan nasional.
Implementasi inisiatif SDGs Desa pun telah memberikan hasil positif dengan terciptanya ratusan desa yang mampu merencanakan dan melaksanakan program pembangunan yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan dan potensi lokal.
Inisiatif SDGs Desa juga membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan secara keseluruhan.
Sebagai informasi, Indonesia melokalkan SDGs menjadi SDGs Desa, berupa tujuan diantaranya:
- Sebagai Desa Tanpa Kemiskinan,
- Desa Tanpa Kelaparan,
- Desa Sehat dan Sejahtera,
- Pendidikan Desa Berkualitas,
- Keterlibatan Perempuan Desa,
- Desa Layak Akses Air Bersih dan Sanitasi,
- Desa Energi Bersih dan Terbarukan,
- Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata,
- Infrastruktur dan Inovasi Desa Sesuai Kebutuhan,
- Desa Tanpa Kesenjangan,
- Kawasan Permukiman Desa Aman dan Nyaman,
- Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan,
- Desa Ranggap Perubahan Iklim,
- Desa Peduli Lingkungan Laut,
- Desa Peduli Lingkungan Darat,
- Desa Damai Berkeadilan,
- Kemitraan untuk Pembangunan Desa.
- Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.