Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Adha lengkap

 Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Adha lengkap

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Adha lengkap
Doc. sekilasdesa.com
 

SEKILAS DESA-Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Adha lengkap. Besok merupakan hari raya besar bagi umat muslim di seluruh dunia,  umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan perayaan besar dalam agama Islam, yaitu Idul Adha. Selain sebagai momen untuk berbagi kebahagiaan dan kebersamaan dengan sesama, Idul Adha juga merupakan waktu yang penting untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah melalui ibadah, termasuk di antaranya adalah melaksanakan solat Idul Adha.

Solat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang dilakukan secara berjamaah oleh umat Muslim sebagai bagian dari rangkaian perayaan Idul Adha. Berikut adalah struktur SILO (Struktur Induk Lengkap Orang Islam) untuk peraktek solat Idul Adha:

Tata Cara Sholat Idul Adha 

Guna memperoleh keutamaan Sholat Idul adha berupa limpahan pahala, rahmat, hidayah dan karunia Allah Ta’ala, pastikan mengetahui tata cara yang tepat. Berikut penjelasan singkatnya yang perlu diketahui:

1. Mengucapkan niat shalat Idul adha.

    Niat solat Idul Adha adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ عِيدِ الْأَضْحَى مُسْتَقْبِلًا قِبْلَ اللَّهِ تَعَالَى "Ushalli sunnat-e 'Idil-Adha mustaqbilan qiblahtillahi ta'ala" (Artinya: "Aku niat melaksanakan solat sunah Idul Adha menghadap kiblat karena Allah Ta'ala")

Niat ini bisa diucapkan dalam hati sebelum memulai solat Idul Adha. Penting untuk menghayati niat ini dengan kesungguhan dan kesadaran yang tinggi, karena niat adalah faktor penting dalam menjalankan ibadah dengan baik.

2. Melakukan takbiratul ihram.

Bacaan takbiratul ihram dalam solat Idul Adha adalah sebagai berikut:

اللَّهُ أَكْبَرُ "Allahu Akbar" (Artinya: "Allah Maha Besar")

Bacaan ini dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga pada saat memulai solat Idul Adha sebagai tanda memasuki tahap ibadah dan mengucapkan takbir sebagai bentuk pengagungan kepada Allah yang Maha Besar. Setelah takbiratul ihram, kita melanjutkan dengan membaca doa iftitah dan melaksanakan rangkaian solat Idul Adha sesuai dengan struktur dan gerakan yang telah ditetapkan.

3. Membaca doa Iftitah dengan khusyuk.

Berikut ini adalah bacaan doa iftitah yang biasa dibaca dalam solat Idul Adha:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. رَبِّ اغْفِرْ لِي.

"Allahu Akbar kabiran wal-hamdulillahi kathiran wa subhanallahi bukratan wa aseelan. La ilaha illallah wahdahu la sharika lah. Lahul-mulku wa lahul-hamd wa Huwa 'ala kulli shay'in qadir. Rabbi ighfir li."

Artinya: "Allah Maha Besar dengan kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah yang banyak dan Maha Suci Allah di pagi dan petang. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku."

Doa iftitah ini dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Surah Al-Fatihah dalam solat Idul Adha. Doa ini merupakan pengakuan atas kebesaran Allah, memuji-Nya, dan mengakui bahwa hanya kepada-Nya kita beribadah. Juga terdapat permohonan ampunan dan pengampunan dosa kepada Allah.

4. Takbir tujuh kali. Setiap kali takbir disunahkan untuk membaca “Subhaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.”

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Transliterasi: Subhanallah walhamdulillahi wa la ilaha illallah wallahu akbar.

Artinya: Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar.

5. Membaca surah pertama Qur’an yakni surah Al-Fatihah.

 Bacaan Surah Al-Fatihah dalam solat Idul Adha adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

"Bismillahirrahmanirrahim Alhamdu lillahi rabbil 'alamin Ar-Rahmanir-Rahim Maliki yawmid-din Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in Ihdinas-siratal mustaqim Siratal ladhina an'amta 'alayhim Ghayril-maghdubi 'alayhim walad-dallin."

Artinya: "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pengasih, Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Surah Al-Fatihah adalah surah pembuka Al-Quran yang sangat penting dan dibaca dalam setiap rakaat solat. Dalam solat Idul Adha, Surah Al-Fatihah juga dibaca setelah doa iftitah. Surah ini mengandung pengakuan atas kebesaran dan keperkasaan Allah, serta permohonan petunjuk-Nya kepada jalan yang lurus.

6. Rakaat pertama sholat Idul Adha, disunahkan membaca surah Qaf atau Al-A’la dan Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua.

7. Melakukan Ruku.

Bacaan saat ruku' dalam solat adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ (Subhanallah Rabbiyal-'Adhim)

Artinya: "Maha suci Tuhanku yang Maha Agung."

Bacaan ini diucapkan saat kita melakukan gerakan ruku' dalam solat, yaitu membungkukkan badan dengan tangan di atas lutut. Dengan mengucapkan bacaan ini, kita mengagungkan kebesaran Allah dan menyatakan kehormatan serta rasa takjub kita kepada-Nya selama berada dalam posisi ruku'. Bacaan ini menunjukkan kesadaran dan penghormatan kita terhadap Allah yang Maha Agung.

8. Setelahnya Sujud.

Bacaan saat sujud dalam solat adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى (Subhanarabbial-A'la)

Artinya: "Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi."

Bacaan ini diucapkan saat kita melakukan gerakan sujud dalam solat, yaitu meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki di atas lantai dengan khusyuk. Dengan mengucapkan bacaan ini, kita mengagungkan kebesaran Allah dan menyatakan rasa kagum serta penghormatan kita kepada-Nya selama berada dalam posisi sujud. Bacaan ini juga menunjukkan kesadaran akan keagungan Allah yang Maha Tinggi.

9. Duduk di antara dua sujud seperti sholat lainnya.

10. Berdiri kembali kemudian takbir sebanyak lima kali dan melanjutkan seperti salat biasa hingga diakhiri dengan salam.

Setelah menyelesaikan solat Idul Adha, jamaah hendaknya tetap berada di tempat sembahyang untuk mendengarkan khutbah Idul Adha yang akan disampaikan oleh imam atau pemimpin shalat. Khutbah tersebut akan mengandung pesan-pesan penting serta mengingatkan umat Muslim akan makna dan hikmah dari perayaan Idul Adha.

Selain itu, solat Idul Adha juga menjadi wadah untuk berdoa bersama dan memohon ampunan serta keberkahan dari Allah SWT. Sebagai umat Muslim, kita juga diingatkan untuk selalu menjaga keutuhan persaudaraan, berbagi kebahagiaan dengan sesama, dan membantu mereka yang membutuhkan, terutama pada momen penting seperti Idul Adha.

Dalam menjalankan solat Idul Adha, marilah kita berupaya untuk melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan khusyuk. Semoga Allah menerima ibadah kita dan memberikan keberkahan serta ridha-Nya.

Amalan  Sunnah Sebelum Sholat Idul adha

Adapun sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan sebelum Sholat Idul adha, diantara lain:

1.   Larangan Potong Kuku dan Rambut

Bagi seorang Muslim yang akan melakukan ibadah kurban dianjurkan untuk tidak memotong kuku maupun rambut sebelum hewan kurban disembelih. 

Hal tersebut sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW, yakni: “Jika hari kesepuluh telah tiba, dan salah satu di antara kalian ingin menyembelih Kurban, maka jangan menyentuh (memotong) apapun dari rambut pada kulit kalian.” (HR Muslim, nomor 1977.

2.   Melakukan Mandi Besar

Sebelum mengikuti sholat Idul adha sangat dianjurkan untuk melakukan mandi besar. Waktu terbaik ialah sebelum berangkat ke lokasi pelaksanaan salat baik di lapangan atau masjid.

Tujuan mandi besar tersebut adalah untuk membersihkan atau menghilangkan kotoran atau hadas dari sekujur tubuh. 

3.   Mengenakan Pakaian Terbaik

Seorang Muslim sangat dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki, mengingat Idul adha adalah hari raya bagi umat Islam. 

Sehingga menyambutnya dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan adalah bentuk syiar dari agama Islam pada hari raya Idul Kurban.

4.   Berangkat Lebih Awal

Anjuran ini dimaksudkan supaya seorang Muslim mendapatkan shaf deretan terdepan dan ikut serta melantunkan takbir bersama jamaah lainnya. 

5.   Bertakbir

Ikut serta dalam kumandangkan takbir merupakan sunnah yang dianjurkan mulai dari terbenamnya matahari di tanggal 10 Dzulhijjah sampai imam berkhotbah. Selepasnya, bertakbirlah hingga hari Tasyrik yakni di tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

6.   Tidak Sarapan

Sangat disunnahkan untuk melakukan puasa sunah dua hari sebelum hari raya yakni puasa tasyrik dan arafah. Berbeda dengan Idul Fitri, dianjurkan untuk tidak sarapan atau makan pagi sebelum berangkat mengikuti pelaksanaan sholat Idul Adha. 

Amalan Sunnah Setelah Sholat Idul Adha

Setelah mengikuti sholat Idul Adha, sangat disunnahkan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut ini untuk mendapat keutamaannya, yakni:

1.   Pulang dengan Jalan Berbeda

Baiknya apabila jalan seorang yang telah mengikuti sholat Idul Adha untuk memilih berangkat ke lokasi sholat Ied dan pulang ke rumah dengan jalan berbeda. 

2.   Sarapan

Selepas mengikuti sholat Idul Adha diperbolehkan untuk menikmati sarapan hari raya bersama keluarga.

Biasanya hidangan yang tersedia di saat perayaan Idul adha, antara lain lontong opor ayam, sambel ati, sate kambing, gulai, rendang, dan berbagai masakan khas lainnya.