Pertanian Hidroponik Selada: Potensi Ekonomi Baru bagi Petani Milenial di Desa Tanjungpura
Pertanian Hidroponik Selada: Potensi Ekonomi Baru di Desa Tanjungpura
Petani Milenial Rajapolah Bergabung dalam Kelompok Desa Berdikari untuk Pertanian Hidroponik Selada
Keuntungan Puluhan Juta Rupiah dari Pertanian Hidroponik Selada
SekilasDesa.com - Pertanian hidroponik selada telah menjadi tantangan baru dan potensi ekonomi yang menjanjikan bagi para petani milenial di Desa Tanjungpura, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Petani milenial yang tergabung dalam kelompok Desa Berdikari (Berdaya Religi Kreatif & Inovatif) semakin menekuni pertanian sistem hidroponik selada dan berhasil meraih keuntungan puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Pemuda Tanjungpura Menemukan Minat dalam Pertanian Hidroponik
Pada awalnya, masyarakat, khususnya para pemuda di Desa Tanjungpura, enggan untuk terlibat dalam bertani hidroponik. Namun, seiring dengan pemahaman akan potensi hasil yang menjanjikan, minat mereka pun mulai tumbuh. Kepala Desa Tanjungpura, Ujang Hartono, menyatakan bahwa para pemuda akhirnya ikut serta aktif dalam pertanian hidroponik bersama kelompok Desa Berdikari.
Pemberdayaan Melalui Edukasi Pertanian Hidroponik
Untuk mendorong semangat pengembangan pertanian di Desa Tanjungpura, warganya secara berkesinambungan mendapatkan edukasi terkait pertanian hidroponik. Saat ini, lebih dari seratus warga Desa Tanjungpura telah terlibat dalam pertanian hidroponik selada, dan tujuan utamanya adalah memberdayakan warga agar dapat mandiri secara ekonomi.
Keberhasilan Pertanian Hidroponik Selada di Tanjungpura
Ujang Hartono menjelaskan bahwa hingga saat ini, telah berhasil dibudidayakan lebih dari 250 ribu salad hidroponik di berbagai lokasi, dan produk tersebut telah berhasil laku di pasaran. Puluhan petani milenial di Desa Tanjungpura berhasil menghasilkan penghasilan puluhan juta rupiah setiap bulannya melalui usaha pertanian hidroponik selada ini.
Kelebihan Pertanian Hidroponik: Mudah dan Ekonomis
Keberhasilan pertanian hidroponik selada ini juga disebabkan oleh kelebihannya sebagai metode pertanian yang mudah dan ekonomis. Metode ini tidak memerlukan lahan luas dan biaya tinggi, hanya membutuhkan air dan listrik secukupnya. Selain itu, semua kalangan dapat terlibat dalam pertanian hidroponik, mulai dari pemuda hingga lansia, karena tidak ada kotor-kotoran dan tidak menimbulkan kelelahan, namun tetap produktif.
Dukungan Bank Indonesia untuk Pertanian Hidroponik di Desa Tanjungpura
Usaha pertanian hidroponik ini mendapatkan dukungan penuh dari Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, yang turut berkontribusi dalam meningkatkan taraf ekonomi warga Desa Tanjungpura. Keberhasilan ini juga telah mengangkat Desa Tanjungpura sebagai salah satu daerah Berdikari di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Dengan semakin meluasnya minat dan partisipasi para petani milenial dalam pertanian hidroponik selada, Desa Tanjungpura mengalami perkembangan ekonomi yang positif dan memberdayakan warganya secara berkelanjutan. Metode pertanian yang mudah dan ekonomis ini menjadi solusi cerdas bagi para pemuda dan lansia untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah tanpa mengorbankan produktivitas dan kenyamanan.